Hari ini tepat seminggu setelah kakakku meninggal.
Sedih ? Hanya sedikit. Kalian boleh menganggapku orang yang tidak berperasaan,
aku tidak peduli. Mungkin hatiku sudah terlalu kebal untuk ditinggalkan.
Terlebih lagi selama kakakku hidup, aku merasa tertekan dengan keberadaannya.
Siapa yang tidak tertekan jika kau harus hidup
dengan seorang kakak yang keterbelakangan mental ? Seorang kakak yang
seharusnya menjadi pelindung setelah orang tua kami tidak ada, malah bertingkah
tak ubahnya bocah lima tahun. Apalagi setiap hari aku harus menerima ejekan
yang dilontarkan oleh teman-temanku di sekolah. Sungguh aku merasa lelah dengan
ini semua.