Ini
salah satu novel yang masuk whislist yang
pengen saya baca entah dari zaman kapan. Semua gara-gara review yang bilang
kalau novel ini bikin greget dengan ending yang pengen bikin banting bukunya. Jadilah
saya ‘keracunan’ dengan semua review itu. Ditambah lagi saya pernah baca novel
Akiyoshi Rikako sebelumnya Girls in The Dark (baca di sini reviewnya) yang
emang unpredictable banget endingnya.
Holy
Mother sendiri diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Haru dan mendapat Label NOVEL DEWASA. Saya rasa karena ini ada
penjelasan tentang cara pelaku membunuh
korban yang cukup sadis dan penggambaran kondisi jasad korban yang mengerikan.
Jadi,
buat yang masih di bawah umur jangan baca dulu deh. Ehehehe…😁
Sekarang
mari kita bahas satu per satu tentang Novel Holy Mother ini.
COVER
Gambarnya
bisa mendeskripsikan perasaan seorang Ibu yang sangat ingin melindungi anaknya. Dengan tatapan tajam yang siap melakukan apa pun demi sang putri. Nuansa gelap,
misterius dan creepy terbangun sekali
dari cover ini dan lagi-lagi, cover ini juga mengecoh saya.
Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota
tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.
Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya
yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dipercayai.
Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu ?
Sinopsis
ini berhasil mengecoh saya sebagai pembaca. Menggiring pikiran pembaca untuk menjauhi
fakta yang sebenarnya. Kata-kata ‘putri satu-satunya’ menjadi kunci di sini.
ALUR CERITA
Cerita
dibuka dengan Honami yang kesiangan, kemudian berlanjut tentang cerita bagaimana
usaha Honami di usianya yang 43 tahun untuk mendapatkan anak setelah
berkali-kali mengalami kegagalan. Akhirnya usahanya itu berhasil.
Alur
di awal cerita terasa lambat dan sedikit membosankan. Tapi, kita mendapat
tambahan pengetahuan tentang istilah medis kehamilan.
Selanjutnya
bercerita tentang detektif Sakaguchi dan Tanizaki yang menangani kasus
pembunuhan anak kecil tersebut. Ada juga tentang Makoto, siswa SMA yang aktif
di eskul kendo. Di awal, seakan-akan tokoh ini tidak saling berhubungan dan
hanya bercerita tentang kegiatan masing-masing, tapi percayalah mereka saling berkaitan.
Yang
bikin kaget adalah, pelaku sudah diungkap di Bab 3. Iya, bener-bener
diungkapkan dengan jelas, nyata, gamblang siapa pelakunya ! Baru kali ini saya baca
novel misteri kriminal yang pelakunya diungkap di awal. Selanjutnya digambarkan
bagaimana cara pelaku mengeksekusi korbannya. Benar-benar sadis dan mengerikan.
Hal
yang menarik dari Holy Mother adalah bukan menebak siapa pelaku (lha udah
dikasih tahu duluan), tapi bagaimana cara polisi mengumpulkan bukti-bukti,
tindakan-tindakan yang dilakukan Honami demi melindungi putri tunggalnya (yang
menurutku-di awal sebelum ending- sangat paranoid dan berlebihan), dan yang
menjadi pertanyaan besar apa sebenarnya yang menjadi motif pelaku sampai tega
sekejam itu ?
Endingnya
memang tidak tertebak (tapi nggak sampai banting bukunya, kok). Saya sampai
baca ulang beberapa bagian untuk memastikan kalau apa yang disampaikan di
ending memang benar. Ternyata setelah dilogika, semua yang ada di ending masuk
akal. Akiyoshi Rikako benar-benar bisa menggiring pembaca menjauhi yang
sebenarnya !
PESAN
Kekuatan
seorang ibu untuk melindungi anaknya memang tidak bisa diremehkan (The Power of
Emak-Emak. Hehehe). Dia akan melakukan apa pun demi sang anak selamat, sekali
pun itu hal yang di luar nalar. Dan masa lalu seseorang benar-benar bisa
mempengaruhi kehidupannya yang sekarang.
OVERALL
Misteri
yang disajikan seru dan yang paling saya apresiasi adalah kemampuan Akiyoshi
Rikako memainkan kata untuk mengecoh pembaca. Walaupun saya merasa endingnya
masih belum senendang Girls in The Dark.
Note
: Girls in The Dark akan dibuat versi live
action. Tapi, belum tahu kapan dirilis, yang pasti tahun ini. Semoga ada
yang berbaik hati meng-eng sub.
See
you in the next post^^ Bye~
No comments:
Post a Comment